MAKALAH
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTARAAN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Dosen Pembimbing:
Disusun
oleh:
1. Bagus
Yudistira (1IA04/51415260)
2. Dewi
Nuraini (1IA04/51415790)
3. Faradillah
jauhara z (1IA04/52415472)
4. Imam
Febi S(1IA04/5345301)
5. Ratna
Sari (1IA04/55415682)
Universitas
Gunadarma
Depok
03
April 2016
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesustaraan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini banyak manfaat untuk
mayarakat dan memberika informasi maupun inspirasi terhadap pembaca.
Depok, 03 April 2016
Depok, 03 April 2016
Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG......................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SASTRA DAN SENI...................................................... 2
2.1. HUBUNGAN SASTRA DAN SENI DALAM ILMU BUDAYA DASA ..................... 3
2.3. PENGERTIAN PROSA, JENIS, DAN KOMPONEN..................................... 5
2.4. PENGERTIAN PROSA FIKSI, NILAI, DAN CONTOH PROSA ........................ 5
2.5. PENGERTIAN PUISI, CONTOH, HUBUNGAN DALAM BUDAYA..................... 7
BAB III: PENUTUP
3.1. KESIMPULAN ......................................................................... 8
3.2. SARAN................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat dimungkinkan melalui
pemahaman,penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang terkandung dalam suatu
karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari kebudayaan. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran, perasaan dan kemauan secara
naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan rasa seninya, baik secara
aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara
pasif
dalam kegiatan apresiatif. Dalam kegiatan apresiatif, yaitu mengadakan
pendekatan terhadap seni rupa seolah-olah kita memasuki suatu alam rasa yang
kasat mata. Seni rupa sebagai karya seni yang nampaknya rupa seolah-olah hanya
dapat dihayati dengan indra mata. Maka itu kadang-kadang seni rupa itu lebih
disamakan dengan seni visual.
Ilmu budaya dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang di
harapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang
di kembangkan dan mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya daat mengungkapkan
lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra ataupun
filsafat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian sastra dan seni ?
1.2.2 Hubungan sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar ?
1.2.3 Pengertian Prosa, Jenis Prosa, komponen dalam prosa lama dan baru ?
1.2.4 Pengertian prosa fiksi, nilai yang ada di dalam prosa fiksi, dan contoh prosa ?
1.2.5 Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian sastra dan seni
1.3.2 Mengatahui Hubungan sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar
1.2.3 Mengetahui Pengertian Prosa, Jenis Prosa, komponen dalam prosa lama dan
1.3.1 Mengetahui pengertian sastra dan seni
1.3.2 Mengatahui Hubungan sastra dan seni dalam ilmu budaya dasar
1.2.3 Mengetahui Pengertian Prosa, Jenis Prosa, komponen dalam prosa lama dan
baru
1.2.4 Mengetahui Pengertian prosa fiksi, nilai yang ada di dalam prosa fiksi, dan
1.2.4 Mengetahui Pengertian prosa fiksi, nilai yang ada di dalam prosa fiksi, dan
contoh prosa.
1.2.5 Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar
1.2.5 Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengetian Sastra dan Seni
2.1.1 Pengertian Sastra
Secara
etimologis kata sastra berasal dari bahasa sansekerta, dibentuk dari akar kata
sas- yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran –tra yang
berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk..Secara harfiah kata sastra berarti
huruf, tulisan atau karangan.
Kata sastra
ini kemudian diberi imbuhan su- (dari bahasa Jawa) yang berarti baik atau
indah, yakni baik isinya dan indah bahasanya. Selanjutnya, kata susastra diberi
imbuhan gabungan ke-an sehingga menjadi kesusastraan yang berarti nilai hal
atau tentang buku-buku yang baik isinya dan indah bahasanya.Selain pengertian
istilah atau kata sastra di atas, dapat juga dikemukakan batasan / defenisi
dalam berbagai konteks pernyataan yang berbeda satu sama lain.
Kenyataan ini
mengisyaratkan bahwa sastra itu bukan hanya sekedar istilah yang menyebut fenomena
yang sederhana dan gampang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas,
meliputi sejumlah kegiatan yang berbeda-beda. Kita dapat berbicara secara umum,
misalnya berdasarkan aktivitas manusia yang tanpa mempertimbangkan budaya suku
maupun bangsa. Sastra dipandang sebagai suatu yang dihasilkan dan dinikmati.
Orang-orang tertentu di masyarakat dapat menghasilkan sastra. Sedang orang lain
dalam jumlah yang besar menikmati sastra itu dengan cara mendengar atau
membacanya.
Batasan sastra menurut
PLATO, adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah
karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan
model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauhdari
dunia ide.ARISTOTELES murid PLATO memberi batasan sastra sebagai kegiatan
lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
Menurut kaum
formalisme Rusia, sastra adalah sebagai gubahan bahasayang bermaterikan
kata-kata dan bersumber dari imajinasi atau emosi pengarang. Rene Welleck dan
Austin Warren, memberi defenisi bahasa dalam tiga hal :1. Segala sesuatu yang
tertulis2. Segala sesuatu yang tertulis dan yang menjadi buku terkenal, baik
dari segi isi maupun bentuk kesusastraannya
2.1.2 Pengertian Seni
Dalam bahasa
Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna,
dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah
atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian
berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak
disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi
para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut
seniman.
Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan
tukang.Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni
adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu 2.ternyata
tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada
masa lampau. Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat
istilah-istilah ars, ares, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship,
yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti
kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista
adalah anggota yang ada di dalam kelompok kelompok itu. Maka kiranya artista
dapat dipersamakan dengan cilpa. Ars inilah yang kemudian berkembang
menjadi l’arte (Italia), l’art (Perancis), elarte (spanyol) dan art (Inggris),
dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit ke arah
pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah istilah yang
lain, orang Jerman menyebut seni dengan die Kunst dan orang Belanda dengan
kuat, yang berasal dari akar kata yang lain walaupun dengan pengertian yang
sama (bahasa Jerman juga mengenal istilah die Art, yang berarti cara, jalan,
atau modus, yang juga dapat di kembalikan kepada asal mula pengertian dan
kegiatan seni, namun demikian die Kunst lah yang diangkat untuk istilah
kegiatan itu). Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan
mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan
berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat
modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak,
melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam
diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap
perubahan diri mereka sendiri. Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan
motivasi kepada masyarakat untukberpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya
dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral
yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan
kewajibannya.
Sebagai makhluk
Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur. Selain melestarikan
nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang
beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan
nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam
penalaran seseorang. Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan
rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra
manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan
mempesona.
2.2. Hubungan Sastra dan Seni dalam Ilmu Budaya Dasar
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan
ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar
ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya
sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia
berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg
tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang
biasanya tidak lepas dari
ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yang sedang
berlangsung dan terus menerus menimbulkan
dampak positif dan negatif
berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia,
menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga
manusia bingung sendiri
terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
2.3 Pengertian Prosa, Jenis Prosa, komponen dalam
prosa lama dan baru
2.3.1 Pengertian Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan
puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta
bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide ide. Karena itu, prosa dapat digunakan
untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis
media lainnya.
2.3.2 Jenis Prosa
- Prosa naratif
- Prosa deskriptif
- Prosa eksposisi
- Prosa argumentatif
2.3.3 Komponen Prosa Lama
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara
2.3.4 Komponen Prosa Baru
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi
2.4 Pengertian Prosa Fiksi, Nilai dalam Prosa Fiksi,
dan Contoh Prosa
2.4.1
Pengertian Prosa Fiksi
Prosa Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau
khayalan pengarangnya. Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.
Prosa fiksi disebut juga karangan narasi sugestif/imajinatif.
2.4.2 Nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
- Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca
mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu
peristiwa
atau kejadian
yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk
mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak
mungkin dikunjungi selama
hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh
yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk
mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan
sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam
novel sexing
kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan
jumalistik tentang
kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan
yang akan datang atau
kehidupan yang asing sama sekali.
3. Prosa
fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat
menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang
tak henti-hentinya dari
warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang
dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman – pe
ngalaman dengan banyak
individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempa-
tan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sa-
ngat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
tan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sa-
ngat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
2.4.3 Contoh Prosa
·
Contoh novel
:Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan
oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
·
Contoh
cerpen :Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman
Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau
Kami oleh A.A. Navis.
·
Contoh
biografi :Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara
2.5 Pengertian Puisi, Contoh Puisi, dan hubungan
dengan Ilmu Budaya Dasar
2.5.1 Pengertian Puisi
Puisi adalah bentuk karangan yang terikat oleh rima,
ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya,
puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
2.5.2 Contoh Puisi
2.5.2 Contoh Puisi
KEINDAHAN ALAM
Puisi Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
Puisi Cahyaning P.
Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
5
2.5.3 Hubungan dengan Ilmu Budaya Dasar
Puisi adalah Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create)
adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk
tambahan, atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu
bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan rima adalah yang membedakan
puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan. Beberapa ahli modern
memiliki pendekatan dengan mendefinisikan puisi tidak sebagai jenis literatur
tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia, yang menjadi sumber segala
kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan isi hati seseorang yang
membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar,
zigzag dan lain-lain). Hal tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk
menunjukkan pemikirannnya. Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku
kata yang terus diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi
tersebut menjadi tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk
segala ‘keanehan’ yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis
dalam menciptakan sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan
puisi baru
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern atau puisi cyber
belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok dan kaidah puisi
itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif sekarang baik
pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan pada pokok puisi
tersebut. Didalam puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin
indah. Majas tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu
sindiran langsung dengan kasar.
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Keutuhan manusia sebagai pribadi dapat
dimungkinkan melalui pemahaman, penghayatan, dan meresapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam suatu karya seni rupa sebagai salah satu bagian dari
kebudayaan. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dianugerahi pikiran,
perasaan dan kemauan secara naluriah memerlukan prantara budaya untuk menyatakan
rasa seninya, baik secara aktif dalam kegiatan kreatif, maupun secara pasif
dalam kegiatan apresiatif.
Sastra berasal dari kata castra
berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan
macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Masalah sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan
seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri
atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai
aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan,
dan kedaerahan .
Proses pembangunan yg
sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif
berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan
sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan
konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap
kemajuan yg telah diciptakannya.
7
3.2 Saran
Di era modernisasi sering
kali kita melupakan kultur bahasa yang baik sehingga banyak bahasa lama yang
berubah bahkan di tinggalkan, kita sebagai generasi penerus harus selalu
menjaga dan menggunakan bahasa yang baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
http://smoeland.blogspot.com/2011/10/pengertian-sastra-dan-seni-peranan.html
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/2014/11/03/makalah-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
https://glegers.wordpress.com/tag/jenis-prosa/
https://deathneverlost.wordpress.com/2011/11/13/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
https://vidyakanshapurnagita.wordpress.com/2014/11/03/makalah-konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
https://glegers.wordpress.com/tag/jenis-prosa/
https://deathneverlost.wordpress.com/2011/11/13/konsep-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar